Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Dono warkop DKI nyanyi lagu dangdut asiknya hidup di kota | Film jadul komedi indonesia

Dono warkop DKI nyanyi lagu dangdut asiknya hidup di kota | Film jadul komedi indonesia
Di Posting Oleh : Admin
Kategori : FILM JADUL INDONESIA LOTEK ViralTube Blog Tutorial, Teknologi dan Kesehatan: Mangaip Blog | Berita Terkini dan Terbaru: Terbaru.co.id | Watch Or Download Latest Movie: Filmer Film

Tertawalah Sebelum Tertawa Itu Dilarang
Parodi Warkop tak lekang oleh waktu, membuatnya cocok untuk terus diputar hingga saat ini. Itulah peninggalan serta jargon khas Warkop yang melekat sampai sekarang.

Trio pelawak legendaris, Dono, Kasino dan Indro yang tergabung dalam Warkop DKi telah menghibur rakyat Indonesia dari generasi ke genarasi.

Sudah puluhan film komedi Warkop DKI tayang di televisi dan membuat semua orang tertawa saat menontonnya.

Anda pasti sering memperhatikan, ada kalimat atau slogan yang sering muncul di tiap akhir film.

Slogan terseut berbunyi "Tertawalah, sebelum tertawa itu dilarang".
Dono warkop DKI nyanyi lagu dangdut asiknya hidup di kota | Film jadul komedi indonesia
Ternyata, slogan itu tak hanya ungkapan biasa belaka, tapi ada makna di dalamnya.

Indrodjojo Kusumonegoro atau akrab disapa Indro mengungkapkan makna slogan tersebut.

Dalam kesempatan acara Mata Najwa yang tayang di Metro TV pada Rabu, 19 Oktober 2016 ini bertemakan Politik Jenaka.

Pembawa acara, Najwa Shihab menanyakan langsung kepada Indro soal makna dari slogan yang sering muncul di film Warkop DKI.

"Di pertenghaan 70 an kami terbentuk. Dan semakin hari semakin susah bikin ketawa orang. Ketika kita bikin ketawa orang, kita harus celingak celinguk. Orang yang mau ketawa juga celingak-celinguk," kata Indro dalam kesempatan itu.

"Dari situ kita pikir, wah kita tertawa aja bakalan dilarang kayanya, yaudah tertawalah sekarang sebelum tertawa itu dilarang," sambung Indro.
Dono warkop DKI nyanyi lagu dangdut asiknya hidup di kota | Film jadul komedi indonesia

Slogan 'Tertawalah Sebelum Tertawa Itu Dilarang' Viral Lagi, Ini Sejarahnya

Slogan "Tertawalah Sebelum Tertawa Itu Dilarang" kembali viral di media sosial setelah komika Bintang Emon diserang buzzer hingga dilaporkan ke Kominfo.

Intimidasi yang dilontarkan ke Bintang Emon bermula dari video kritik yang dibuatnya terhadap kasus Novel Baswedan.

Warganet yang membela Bintang Emon banyak memakai slogan "Tertawalah Sebelum Tertawa Itu Dilarang" untuk memberi dukungan.

Sebenarnya, slogan ini diciptakan oleh grup lawak legendaris Warkop DKI. Sejarah slogan itu terbentuk diceritakan oleh personil Warkop, Indro dalam acara Mata Najwa tahun 2016 lalu.

"Di pertengahan tahun 70an itu kami (Warkop) terbentuk. Bahkan saya belum ada waktu itu," tutur Indro Warkop.

Pada masa itu, Indro mengatakan semakin lama semakin susah membuat orang tertawa. Lantaran ada berbagai isu sosial politik yang menghantui.

"Dan semakin hari semakin susah bikin ketawa orang. Ketika kita mau bikin ketawa orang kita harus clingak-clinguk. Orang yang mau ketawa juga clingak-clinguk," ujarnya kepada Najwa Shihab.

Indro Warkop melanjutkan, "Dari situ kita pikir, waduh kita tertawa aja bakal dilarang kayaknya ini. Yaudah, tertawalah sekarang sebelum tertawa itu dilarang."

Dalam kesempatan itu, Indro membenarkan bahwa latar belakang personil Warkop sebagai aktivis membuat mereka kerap memasukkan unsur kritik sosial politik.

"Warkop itu terjadi justru karena tiga orang yang dulu, ada Rudy Badil, Kasino dan Nanu," kata Indro.

Menurut ceritanya, cikal bakal grup lawak Warkop terbentuk dari acara konsolidasi mahasiswa yang menolak kedatangan Perdana Menteri Jepang Tanaka Kakuei tahun 1974.

"Waktu itu di sebuah perkampungan mahasiswa UI. Sebetulnya itu sebuah acara konsolidasi untuk demo anti Jepang saat itu yang akhirnya menjadi Peristiwa Malari," ucap Indro.


Grup lawak ini kemudian dilirik oleh radio hingga diminta mengisi sebuah program siaran.

Pada minggu-minggu pertama siaran, para personil Warkop hanya membahas tentang alam. Lantaran mereka semua memiliki hobi sebagai pecinta alam.

Namun gara-gara rating menurun, mereka memutuskan membicarakan soal isu sosial politik.

"Istilah kalau sekarang mungkin rating, rating jelek, akhirnya diubah. Ah udah lah, tanggung, ngomong ini aja. Makanya 'Obrolan di Warung Kopi', saat itu menganggap bahwa negara ini katanya demokratis tapi yang paling demokratis adalah di warung kopi itu," kata Indro.

Ia juga mengaku mendapat banyak intimidasi dari penguasa saat itu. Bahkan personil Warkop pernah diinterogasi lantaran dicurigai memberikan kritik terhadap seseorang.

"Kita pernah turun dari pesawat, langsung dibawa mobil, dibawa untuk diinterogasi, belum ngapa-ngapain diinterogasi," ungkap Indro.

Post a Comment for "Dono warkop DKI nyanyi lagu dangdut asiknya hidup di kota | Film jadul komedi indonesia"